Kita semua melihat perubahan peta politik dunia yg memberi efek kepada dinamika kehidupan manusia di semua belahan dunia, mulai dari cara berpikir dan produksi pemikiran, hati nurani, sikap dan perilaku kehidupan dengan sesama manusia bahkan alam semesta sampai kepada gaya hidup di semua generasi. Semuanya mengalami banyak perubahan, ada yang cenderung destruktif, tidak manusiawi, gemar kekerasan, tidak bersahabat dengan alam, menghancurkan bahkan mematikan. Tetapi, di sana-sini, kita tetap masih bisa melihat, mendengar, membaca dan mengikuti, ada banyak orang, warga bangsa-bangsa, individu ataupun kelompok; para elit pemerintahan, pimpinanan publik di masyarakat termasuk pimpinan agama-agama, akademisi, dunia pendidikan, yang waras, yang sadar dan yang memiliki harapan serta optimisme yang positif dan penuh dengan ketulusan, kejujuran serta keadilan untuk terus aktif bekerja dan berusaha demi kebaikan hidupan bersama yang saling menghidupkan di antara sesama manusia sekalipun berbeda, juga bersama dengan alam semesta. Kita bersyukur pengalaman selama masa pandemi ini turut memberi makna pembelajaran bagi kita semua, betapa pentingnya hidup dalam damai dengan kesederhanaan dan ketulusan serta kejujuran antara pikiran, hati nurani serta perilaku demi perdamaian di negara kita masing-masing dan di dunia yang adalah rumah kita bersama.

Ketika Interfidei tahun ini memasuki usia 30 tahun; usia yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya saat kami mendirikannya di masa lalu, kami terus berkomitmen untuk memperjumpakan orang-orang yang berbeda untuk menyebarkan dan mempraktekan perdamaian dengan cara-cara damai, beradab dan manusiawi.

Pada seri Webinar ke IV ini yang merupakan seri terakhir dari serial webinar dalam rangka 30 tahun Institut DIAN/Interfidei yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021, kami mengundang Ibu/Bapak, Sobat-Kenalan Institut DIAN/Interfidei untuk hadir, mendengar pengalaman dan refleksi dari sahabat Institut DIAN/Interfidei di jaringan Internasional tentang "Apa saja pelajaran berharga dalam menghadapi dan menjalani "masa kini" demi untuk masa depan yang positif bagi kepentingan hidup bersama dalam damai?"

Narasumber:

Prof. Dr. Azza Karam (Secretary General of Religions for Peace International, New York, USA), Robert W. Hefner (Professor of Anthropology, Director of the Institute on Culture, Religion, and World Affairs, Boston University, USA), Josien Slob-Folbert (Interfaith Worker in the Netherlands), Yehuda Stolov (Executive Director of Interfaith Encounter Association (IEA), Jerusalem, Israel), Philbert Aganyo (Chairperson of Kenya Interfaith Youth Network, Nairobi), Nicholas Adams (Professor of Philosophical Theology, University of Birmingham, Inggris), Roberto Catalano (Co-Director of the International Office for Interreligious Dialogue of the Focolare Movement in Rome, Italy), Sumanto Al-Qurtuby (Professor of Anthropology in King Fahd University of Petroleum & Minerals, Saudi Arabia), Nelly van Doorn-Harder (Professor at the Center of Islamic Theology, Vrije Universiteit Amsterdam, The Netherlands), Rev. A. Elga J. Sarapung (Director of DIAN Institute/Interfidei)

Moderator:

Prof. Syafa'atun Almirzanah, Ph.D., D.Min (Professor of Religious Studies, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Indonesia)

Sambutan : Prof. Dr. H. Machasin, M.A

Penutupan:

Pastor Johanis Ohoitimur MSC

Semoga kita semua baik-baik, sehat dan selalui rindu untuk menjadi bagian dari aktor-aktor yang mampu menciptakan hidup dan kehidupan bersama yang damai.***